Wednesday, March 13, 2024

𝐌𝐀𝐒𝐘𝐀𝐑𝐀𝐊𝐀𝐓 𝐀𝐃𝐀 𝐃𝐈𝐋𝐔𝐀𝐑 𝐊𝐄𝐒𝐀𝐃𝐀𝐑𝐀𝐍 𝐃𝐄𝐍𝐆𝐀𝐍 𝐇𝐈𝐋𝐀𝐍𝐆𝐍𝐘𝐀 𝐀𝐊𝐀𝐋 𝐒𝐄𝐇𝐀𝐓

𝘍𝘰𝘵𝘰 𝘙𝘚𝘜𝘋 𝘞𝘢𝘮𝘦𝘯𝘢 𝘚𝘢𝘢𝘵 𝘚𝘦𝘳𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘔𝘢𝘴𝘶𝘬, 𝘚𝘦𝘭𝘢𝘴𝘢 12 𝘔𝘢𝘳𝘦𝘵 2024






Opini Pastoral

By. 𝘏. 𝘑𝘩𝘰𝘯 𝘈𝘴𝘴𝘰

Masyarakat di Indonesia pada umumnya dan Papua pada khususnya ada diluar kontrol atau kesadaran nilai etik. Hal ini disebabkan kurangnya pengembalaan tetapi figur-figur yang tidak bermoral dan tidak beretik di lingkungan masyarakat, bahkan penegakan hukum dan kesadaran hukum bagi masyarakat yang lemah. 

Masyarakat di Indonesia dan Papua pada khususnya hari ini hidup diluar kendali, tidak beretika, tidak bermoral dan tidak ber Tuhan, arogan dan angku yang menyebabkan kejahatan di mana-mana (sangat iranis). Masyarakat benar-benar dikuasai oleh kejahatan dan bagi gereja bisa dikatakan bahwa masyarakat dikuasai setan. Dalam hal makan, jabatan, pangkat, dihasut sana sini sampai kekeluargaan semakin jauh semakin memisahkan, bunuh membunuh. 

Maka dengan itu, kini perlu ada kesadaran seluruh elemen masyarakat, memerlukan figur-figur yang bisa membawa dampak pada perubahan moral, spiritual dan pembangunan yang berkelanjutan. 

Perlu melahirkan figur-figur karismatik yang memiliki hati untuk melayani, ada soal bisa mencari jalan keluar, bukan menciptakan kerusuhan atau penindasan dalam kapasitas kekuasaan, tapi yang memerlukan kekeluargaan dan harmonisasi. Pemimpin yang bisa mencintai hak asasi manusia (HAM), lingkungan hidup, dan sebagainya.

Sebab kita suka rusu hanya karena politik praktis, jabatan dan pangkat, apa lagi hanya karena mabuk, mabuk dan mabuk adalah merusak moralitas, kesehatan, citra keluarga, lingkungan yang berdampak kerusuhan. Mabuk tidak memberi kita untung, justru membunuh secara kesehatan fisik maupun mental. Seringkali kita tahu tapi tidak sadar diri, lalu orang normal ambil pusing, ini ane disini tapi nyata.

Contoh kasus tgl 12/03 kemarin di Wamena dan hari ini masih berlanjut antara akibat mabuk korban luka 1 orang dan yang korban meninggal 1 orang, sampai masyarakat Yahukimo Distrik Ukha dan Lanijaya memicu konflik horizontal sampai tadinya satu dalam keadaan luka-luka kritis menjadi ancaman dan menghabisi nyawa di IGD RSUD Wamena sementara berobat kemarin sore. Akhirnya, keduanya menjadi korban nyawa dan sayang sekali adalah keluarga yang dicintai telah ditingalkan begitu sia-sia. 

Mata, pikiran dan hati masyarakat benar-benar dirasuki oleh setan, sehingga tidak ada yang mengenal kesadaran. Inilah kehidupan masyarakat Wamena yang diluar dari kesadaran hidup. Kalo bagi gereja sebagai mana Rasul Paulus mengajarkan dalam kitab (1 Tesalonika 5:21-22) Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik. Jauhkanlah dirimu dari segala jenis kejahatan. 

Dalam situasi seperti ini di pihak mana pun, termasuk keamanan tida akan pernah mau ditolong, karena dalam situasi seperti ini masyarakat selalu membabi buta dan pihak kemanan merupakan sasaran korban, pada hal persoalan antar masyarakat, lalu kita selalu suka menyalakan keamanan kalo tidak bisa ditolong, sebab itu adalah tugasnya keamanan, sayangnya siapa yang mau  menerima resiko. Jauh lebih baik adalah orang 𝙔𝙖𝙡𝙞, 𝙃𝙪𝙗𝙡𝙖, 𝙙𝙖𝙣 𝙇𝙖𝙣𝙞 menyadari dan bortobat. 

No comments:

Post a Comment