

Bahan Bacaan : Yohanes 17:14-19
Tema : Hidup KUDUS
Bagi Allah
Kekasih-kekasih Kristus.......
Siapa yang tidak tahu ketika orang
berkata “cinta sejati”? Dan siapa yang tahu tentang “cinta sejati”?
Kita secara sadar saja, bawasannya
bahwa semua orang rata-rata tak tahu menahu secara alam sadar ada ya. Kita
tidak mengerti kata “cinta sejati” tentunya, tapi perasaan kita sudah dan
sedang lalui cita saya sejati atau tidak melalui proses hidup dan komunikasi.
Ketika ada hal internal yang tidak saling menghargai antara suami istri bahkan
dalam perpacaran, itu sudah nyata bahwa bukan lagi katigori “cinta sejati
melainkan cinta palsu”. Tetapi sebaliknya, ada saling memaafkan, saling
menghargai, saling terbuka atas semua kenyataan itu berarti “cinta sejati
sedang berlangsung dan berakar”.
Kekasih-kekasih Kristus.......
Baru-baru ini kita tahu tentang
ceritra si Dono yang ramai ditajang di Tv-Tv bahwa Dono bersama Istrinya
Kusnawti putus komunikasi selama tiga tahun di karenakan dono mengalami
serangan diare dan sedangkan istrinya serangan kangker paju dara.
Ditengah-tengah jatu bangun komunikasi itu, Dono dengan hati yang tulus
menyadiri bahwa ibu Titi Kusmawardhani adalah istrinya. Termasuk Kic Andy pun
dipertanyakan hal ini tetapi Dono hanya senyum dan tidak dipersoalkan apa yang
terjadi selama tiga tahun ketika komunikasi putus tetapi dengan senyuman yang
rama mengatakan dia istriku.
Sodaraku, kira-kira ini sebuah
ketulusan? atau sebuah kepalsuan?
Sodara..., ini adalah sebuah
ketulusan bukan sebuah kepalsuan.
Jadi berbicara tentang KUDUS dalam
tema hari ini adalah hagoasmos yang
artinya menjadikan kudus, menabihskan, memisahkan dari dunia dan dijauhkan dari
dosa supa kita dapat mempunyai persekutuan
yang erat dengan Allah dan melayani Dia dengan sukacita. Oleh karena
itu;
1. Kuduskan
mereka dalam kebenaran. (Yoh. 17: 14-17)
“menguduskan”
artinya menjadi kudus atau mengasingkan. Pada malam sebelum disalibkan Yesus
berdoa supaya umat-Nya menjadi kudus, terpisa dari dunia dan dosa dalam maksud
melayani dan menyembah Allah. Mereka harus terpisah dan dekat dengan Allah.
Hidup bagi Allah dan meneladani Allah. Penguduasan ini tercapai melalui
pengabdian kepada kebenaran yang dinyatakankepada mereka oleh Roh Kebenaran itu.
(1 Petrus 2:9-10), (9) Tetapi
kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat
kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang
besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya
yang ajaib: (10) kamu, yang dahulu bukan umat Allah, tetapi yang sekarang telah
menjadi umat-Nya, yang dahulu tidak dikasihani tetapi yang sekarang telah
beroleh belas kasihan. (Ulangan 33:1) Inilah
berkat yang diberikan Musa, abdi Allah itu, kepada orang Israel sebelum ia
mati.
1. Aku
menguduskan diri-Ku. (Ay. 18-19)
Yesus menguduskan
diri-Nya dengan memisakan diri untuk melakukan kehendak Allah, yaitu mati di
kayu salib. Yesus menderita diatas kayu salib supaya para pengikutnya dapat
dipisahkan dari dunia dan diasingkan bagi Allah.
Artinya
bahwa kita yang sudah menerima Kristus adalah sudah dimerdekakan oleh kematian
Yesus sendiri diatas kayu salib maka setiap anak-anak Allah adala milik takta
kerajaan-Nya.
Kekasih-kekasih Kristus.......
Ingat bahwa hagiasmos atau pengudusan, manusia tentunya tidak luput dari berbagai problema
tentunya. Kita diganjari dengan berbagai tipu musliat tetapi kemurahan Allah
selalu menganugrahi setiap anak-anak-Nya.
(1 Petrus 1:2) “yaitu orang-orang yang dipilih, sesuai
dengan rencana Allah, Bapa kita, dan yang dikuduskan oleh Roh, supaya taat
kepada Yesus Kristus dan menerima percikan darah-Nya. Kiranya kasih karunia dan
damai sejahtera makin melimpah atas kamu”.
Jadi kekasi-kekasiku... mari kita
buang perilaku yang jauh dari pada yang diinginkan oleh Allah. Belajarlah untuk
selalu memelihara panggilan Allah sebab kita ini adalah orang-orang pilihan dan
orang-orang tebusan didalam Yesus Kristus.
Membiasakan diri untuk untuk selalu
aktif beribadah, aktif bersaksi, aktif bersekutu, aktif mengikuti
kegiatan-kegiatan sakramen (pembabtisan kudus, perjamuan kudus, pernikahan
kudus dls) sebagai ikatan kita dengan Allah agar iman kita terus bertumbuh
besar dan pemeliharaan kekudusan atau kedekatan dengan Allah selalu terjalin
dekat selalu.
Amin
No comments:
Post a Comment