Friday, August 9, 2019

BANGKIT

Jenis Kegitan : Evaloasi Pelayanan Bidang Kerohanian (PPMDMY) Tahun, 2019. 
Edisi              : Sabtu 10 Agustus, 2019 
Pembacaan    : 1 Korintus 14:1-5 
Tema             : BANGKIT 
 Oleh             : Hetang J. Asso 

Foto Bersama Seusai Kegitan Pembekalan di Aula P3W, 2018

Kerohaninan/Spritualitas 

Istilah ‘Kerohanian’ atau ‘Spiritualitas’ tidak memiliki definisi yang pasti, meskupun para ilmuwan sosial telah menetapkan spiritualitas sebagai pencarian untuk yang dikaitkan dengan “kudus”, di mana “suci” secara luas didefinisikan sebagai sesuatu yang diatur terpisah dari umumnya dan pantas dihormati. Maka dengan demikian, istilah “kerohanian/spiritualitas” dipakai oleh agama-agama termasuk gereja sampai dengan saat ini kita pakai. 

Lalu selanjutnya, “kerohanian/spiritualitas” secara etimologi, Sprit berarti “hal yang menjiwahi atau perinsip vital dalam kehidupan manusia”. Kata ini berasal dari bahasa Perancis kuno (“Old French”) esprit, yang berasal dari kata Latin spiritus, artinya “jiwah, keberanian, semangat, napas” dan berhubungan dengan spirare, “bernapas”. Dalam Vulgata dari kata Latin spiritus digunakan untuk menerjemahkan istilah Yunani pneuma dan Ibrani ruah. Istilah dalam bahasa Yunani dan Ibrani bermuara pada pengertian tentang sebuah napas manusia. 

 Nah, jadi istilah spiritual, dari beberapa istilah-istilah ini mengarah pada sebuah jiwah dan roh yang bersifat kudus dan suci. Tak bernoda, tak bercelah. Dalam cerita Alkitab memulai dari kehidupan bapak Abraham, Musa, Yosua, Ayub, Daud, Elia, Yohanes Pembabtis, Yesus sendiri, Paulus, Timotius, Yohanes penulis kitab Nubuat Wahyu dls adalah orang-orang percaya. 

(1 Korintus 14:1-5) 

1) Kejarlah kasih itu dan usahakanlah dirimu memperoleh karunia-karunia Roh, terutama karunia untuk bernubuat. 

2)Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, tidak berkata-kata kepada manusia, tetapi kepada Allah. Sebab tidak ada seorang pun yang mengerti bahasanya; oleh Roh ia mengucapkan hal-hal yang rahasia. 

3) Tetapi siapa yang bernubuat, ia berkata-kata kepada manusia, ia membangun, menasihati dan menghibur.

 4) Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, ia membangun dirinya sendiri, tetapi siapa yang bernubuat, ia membangun Jemaat. 

5) Aku suka, supaya kamu semua berkata-kata dengan bahasa roh, tetapi lebih dari pada itu, supaya kamu bernubuat. Sebab orang yang bernubuat lebih berharga dari pada orang yang berkata-kata dengan bahasa roh, kecuali kalau orang itu juga menafsirkannya, sehingga Jemaat dapat dibangun. Saudara saudariku.... kita semuanya adalah manusia yang lingkungan hidupnya beradaptasi dengan hutan lindung. Hal ini berkaitan dengan daerah pegunungan Papua tentu saja penuh rintangan salju dengan faktor daerah tropis hujan. 

Nah, saat itu kebetulan musim pemanenan buah pandanus. Saya hendak kepergian dalam kegiatan pengambilan bua pandanusi serombongan termasuk ayahku selaku pemimpin perjalanan kami. Karena begitu kami termasuk pertama kali kepergian dan rasa dingin tambah kaki dan tangan geram. Rasanya macam pegang sebuah es dan tidak mampan untuk menahan diri dalam sebuah perjalanan itu. Kita sudah menyerah dan mengelu sampai putus asa kenapa harus datang. Ayah kami berusaha bikin api untuk memanaskan tangan, kaki dls. Berusaha harus bikin kem, daerah susa masuk panas matahari karena pele oleh sebuah pohon harus ditebang dan lain sebagainya sampai meyakinkan kami dapat terlindung oleh serangan badai kedinginan. 

Saudaraku....... Dalam hal apapun keberhasilan besar membutuhkan proses panjang dan perjuangan yang berat. Demikian juga dengan kehidupan Rohani. Penghalang dan rintangan pasti ada. Semua itupun membuat kita sering gagal menjadi orang-orang rohaniawan. Namun, ingatlah, kita semua berjuang untuk menjadi rohaniawan di dalam persekutuan dengan Kristus Yesus. Jangan berhenti untuk bertumbuh. Jangan pura-pura sakit atau malas menghadiri suatu ibadah. Apa lagi memumpuni tugas panggilan. Ada saatnya kita merasa lela itu wajar (faktor usia ataupun sakit). Apa lagi saat badai menerpa. Berdoalah minta kekuatan dari Tuhan, terus maju dan mau hidup melekat pada-Nya. Kita harus membuktikan dari apa yang kita harus dibuat, dari siapa kita berasal. Majulah terus bersama Tuhan. Saat kita setia, kita akan selamat, dan kita akan terus tumbuh. Oleh karena itu akar rohaninya menumbuhkan sampai merembes ke-seluruh sel-sel darah dan tubuh kita untuk menjadi rohaniawan yang benar-benar matang. Untuk itu marilah kita menjawab beberapa pertanyaan dibawa ini secara seksama: 

1. Berapa besar kerohanian saya (secara holistik)? (kebiasaan-kebiasaan hidupmu) 
2. Sudah matang atau belum matang? (pengujian iman) 
3. Level berapa kerohanian saya? (tingkat keterlibatan dalam pelayanan) 

Saya mau tantang anda hari ini! Saudara jangan puas dengan pertumbuhan rohani kita saat ini, terus TANTANG DIRI SENDIRI DARI DORONGAN HATI DAN BANGKIT untuk mencapai kemapanan rohani yang baik, level kerohanian yang lebih tinggih dan meningkatkan jiwa melayani Tuhan dan sesama kita yang tinggi. PMDMY akan bangkit dan suam ada di pundak kerohanian. Ketika kerohanian kita bangkit maka PMDMYpun akan bangkit.


Apakah saudara mau bangkit? Kalo mau bangkit kapan?bangkitlah daeri sekarang!

 ***Tuhan Memberkati!!!***

No comments:

Post a Comment