Tuesday, July 21, 2020

Militer Indonesia Masih Terus Memburu Oarang Papua

Militer Indonesia Masih Terus Memburu Oarang Papua
 By. Hetang J. Asso


Sumber foto: Group FB TPNPB News
Penembakan Masyarakat Spil di Nduga

Apstrak

Dari tahun ke tahun sejak Indonesia merdeka, untuk bangsa West Papua selalu menjadi buruan. Menjadi buruan yaitu: sumberdaya alam cantikmaupun manusia. Bahasa keadilan seluruh rakyat Indonesia, pada nyatanya hanya sebuah sologan belaka. Kekerasan pertumpahan darah terhadap rakyat bangsa West Papua dan SDA Papua terus berkelanjutan dan berkepanjangan tanpa penyelesaian berbagai tindak kekerasan itu. Kini pembatasan dan kepanikan dalam kejamnya pandemi Corona Virus, militer Indonesia terus menerus beroperasi di Tanah Papua yang begitu kejam dan sadis.

Pendahuluan

UUD 1945  nomor 2 dan 5 telah menerangkan: Kemanusiaan yang keadilan dan beradab.  Keadilan bagi seluruh rakyat Indonesian. Ada pula bagian yang lain dalam rangka mewujudkan cita-cita rakyat Indonesia, mengakui bahwa KEMERDEKAAN ILAH HAK  SEGALA BANGSA. Oleh karena itu setiap suku bangsa di Indonesia mempunyai  hak yang sama untuk menentukan nasib sendiri.

Gagasan

Pada tanggal 19 Juni 2020 di Kabupaten Nduga telah berjatuhan korban masyarakat sipil atas operasi militer Indonesia secara kejam.

Apakah orang Papua itu bukan manusia? Orang Papua menusia utan jadi harus diburu? Dimanakah nilai kemanusiaan? Dimanakah nilai keadilan? Pertanyaan-pertanyaan seperti ini sesungguhnya tidak lasim dan kuno. Tetapi pada realitasnya, para pemburu Indonesia tak waras benaran dari generasi ke- generasinya.  Selalu Papua menjadi tempat pemburuan para pemburu Indonesia yang begitu kejam buruannya. Buru alam Papua sampai dengan manusia. Semuanya merupakan buruan, lalu tanpa menyadari nadi malunya, berkoar dimedsos adanya pembangunan dan kesejahteraan di Tanah Papua. Sayangnya orang Papua menangis dan menangis di negerinya sendiri. Penuh darah dan air mata.

UU Otsus nomor 21 tahun 2001 adalah alat untuk menjadi jembatan bagi peningkatan penanaman modal saham negara. Menjadi alat melematisasi keutuhan dan kedaulatan bangsa West Papua yang utuh dan padat ini. Kapanpun bangsa ini (OAP) akan selalu menjadi buruan dan buruan.

Kesimpulan

Penggagasan artikel pendek ini, upayah penulis dengan rasa berat hati dan sedih, menuliskan sebagai anak Papua  yang selalu mengalami dan ini untuk menjadi spirit perjuangan dalam perjatuhan keadaan bangsa West Papua.

Melawan para penjaya kapitalis adalah jalan keselamatan anak cucu bangsa West Papua. Menjadi satu tanpa memandang under SARA adalah fitalitas kekuatan bangsa West Papua.

Akhirnya juga, tanpa memandang suapan dan penyulapan pemerintah, kita tetap bersatu, satukan tekad dan tujuan kegerakanz, dan terus tanpa hentinya melawan dan melawan adalah jalan keselamatan.

No comments:

Post a Comment