Sunday, April 5, 2020

Renungan Harian Di Kalangan STFT GKI I. S. Kijne Jayapura - Papua

Poto Pdt. Sumihe di Google 
Oleh: Pdt. Dr. S. Sumihe, M.Th

Hujatan kepada Yesus bukan hanya dilakukan menjelang penyaliban-Nya, tetapi juga ketika Yesus disalib. Salah satu kata-kata hujatan ketika Yesus disalib berasal dari imam-imam kepala, ahli-ahli taurat dan tua-tua Yahudi. Mereka mengolok Yesus dengan berkata: "orang lain Ia selamatkan, tetapi dirinya sendiri tidak dapat ia selamatkan"(Mat 27:42). Ayat ini adalah bagian dari cerita mengenai Yesus disalibkan dalam Matius 27:32-44, yang merupakan pembacaan Alkitab pada minggu sengsara VII dalam GKI di Tanah Papua.

Yesus disalibkan. Semua orang Kristen, termasuk warga GKI di Tanah Papua tahu bahwa Yesus disalibkan untuk menyelamatkan orang berdosa. Imam-imam kepala, para ahli taurat dan tua-tua Yahudi tahu Yesus itu menyelamatkan manusia. Dan ini menjadi bahan olok-olok mereka ketika Yesus disalib. "Orang lain Ia selamatkan, tetapi diri-Nya sendiri tidak dapat Ia selamatkan". Yesus memang datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa. Kepada Timotius Rasul Paulus dengan tegas mengatakan: "Perkataan ini benar dan patut diterima sepenuhnya: Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa" (I Tim 1:15).

Hujatan kepada Yesus itu sesungguhnya mempertegas misi Yesus menyelamatkan orang berdosa. Tetapi para penghujat mau lihat apakah Yesus bisa menyelamatkan diri-Nya juga. Ternyata mereka menyaksikan, Yesus tidak dapat menyelamatkan diri-Nya sendiri. "orang lain Ia selamatkan, tetapi diri-Nya sendiri tidak dapat Ia selamatkan". Kalimat terakhir itu sangat penting terkait dengan misi Yesus menyelamatkan orang berdosa: "tetapi diri-Nya sendiri tidak dapat ia selamatkan". Benar Yesus memang tidak dapat menyelamatkan diri-Nya. Karena disalib Ia mewakili orang berdosa dan menjadikan diri-Nya sebagai orang berdosa. Orang berdosa tidak mungkin menyelamatkan diri dari hukum dosa, kecuali menjalaninya dengan pasrah. Sebagai bagian dan dalam kesatuan dengan orang berdosa Yesus memang tidak dapat menyelamatkan diri,  sebab Ia membiarkan diri-Nya ada di dalam orang berdosa dan menanggung hukum dosa itu.

Yesus yang disalib dan tidak dapat menyelamatkan diri itu merupakan kesaksian kepada kita bahwa orang berdosa tidak dapat menyelamatkan dirinya sendiri. Keselamatan orang berdosa terjadi  karena Allah yang menyelamatkannya, dan ini Allah lakukan di dalam Yesus yang disalib itu. Itulah sebagainya oleh para reformator Gereja menyebut keselamatan itu hanya anugerah Allah. Yesus yang disalib itu adalah anugerah Allah bagi semua orang berdosa. Tanpa dan di luar Yesus keselamatan orang berdosa adalah sebuah kemustahilan.

Karena itu setiap orang yang mengaku dan menerima Yesus sebagai Juruslamatnya sudah hidup di dalam keselamatan dan sudah harus mengerjakan keselamatan.  Yesus sudah mengerjakan keselamatan itu, dan kita harus melanjutkan pekerjaan keselamatan di dalam kehidupan kita hari ini.

Hari ini kita sedang berhadapan dengan virus corona yang merupakan ancaman serius terhadap kehidupan. Dalam situasi yang sulit ini kita terpanggil mengerjakan pekerjaan keselamatan itu. Kita menyaksikan para dokter dan perawat mereka mengerjakan pekerjaan keselamatan itu sampai mengorbankan nyawa mereka. Para pendeta mengerjakan pekerjaan keselamatan dengan mengusahakan agar di dalam situasi yang sulit umat tetap beribadah,  dikuatkan dan dihibur. Warga gereja juga terpanggil untuk mengerjakan keselamatan itu dengan mematuhi protokol kesehatan yang disampaikan pemerintahan. Kita tidak perlu berbantah-bantah soal ibadah di rumah atau di gedung gereja, atau menundah perjamuan kudus karena situasi sulit. Kita dipanggil mengerjakan pekerjaan keselamatan Allah hari ini, apapun kondisinya. Mari kita kerjakan pekerjaan keselamatan itu,  agar di tengah kehidupan bergereja dan bermasyarakat yang sulit ini tanda-tanda Kerajaan Allah menjadi nyata sehingga setiap lidah mengaku bahwa Yesus yang disalib itu adalah Tuhan dan Juruslamat.

Kiranya ibadah dalam minggu sengsara yang terakhir ini membangkitkan spirit iman kita untuk mengerjakan pekerjaan keselamatan di tengah kondisi tanggap darurat covid 19.

No comments:

Post a Comment