Friday, August 27, 2021

Santapan Rohani Bersama Pastor John Djonga Pada Acara Syukur Wisudawan Wisudawati UNCEN 2021

Para Wisudawan Wisudawati Saat Berbagi Kesan dan Pesan.

Kini tepat pada tanggal 26 Agustus 2021, Universitas Cendrawasih Jayapura-Papua telah menghasilkan SDM sebanyak 1.000an lebih, dari berbagai fasilitas dan jurusan keilmuannya. Mereka bertiga ini adalah anak-anak terbaik menurut Pastor Djonga walaupun ada kisa liki-likunya pada setiap mereka.

Pada hari Jumat 27 Agustus 2021 telah dilakukan ibadah syukur bersama Wisudawan Wisudawati, terdiri dari satu orang putra dan dua orang putri bersama dengan Pastor Djonga di Stasi Koya.

Pastor John Djonga Saat Pimpin Ibadah Santapan Rohani.

Dalam ibadah Santapan Rohani tempat jam 12 memulai itu, dalam permulaan indah, Pastor memberikan pendahuluan dengan kondisi masyarakat Papua hari ini bahwa kekerasan, ketidak Adilan, diskriminasi, marjinalisasi ada saja dan akan ada saja. Oleh karena itu memerlukan anak-anak Papua yang sungguh sadar dan cerdas untuk memperbaikinya dan mereka ini adalah sala satunya yang memerlukan kerja keras di tengah masyarakat, gereja dan pemerintah.

Untuk mengatasi ketidak Adilan, menurut Pastor, bahwasannya adalah memerlukan posisioningmu di bidang advokasi hukum, Jaksa dan Hakim karena disitu adalah tempat-tempat strategis untuk membantu hukum kepada masyarakat lemah/buta hukum.

Menyadari akan mereka ini taktkala bertemu pastor dari berbagai daerah, diantaranya Bernadus Siep, S.Pd, seorang putra pedalaman Balim di Mugi Stasi Wesaput turut membiayai olehnya sebagai anak, Elisabeth Novita Fanghoy, SH adalah salah seorang wanita dari Keuskupan Merauke, dari suku Kei yang memiliki ciri khas ke Papuaan, karena ia lahir dan besar di Merauke Papua. Ada pula Priska Akok Bon, SH merupakan salah seorang wanita Papua yang bekerja keras dalam perjuangannya.

Ketika Mereka Berdiri Di Depan Untuk Memberikan Kesan dan Pesan.

Mereka masing-masing memberi doa restua kepada para pejuang sejati yang selalu mendampingi mereka, yaitu orang tua tercinta, baik mereka yang ada di alam lain maupun mereka yang ada di bumi ini. Para wisudawan wisudawati juga disusul berbagai kisah hidup dan perjuangannya. Dalam kesaksian-kesaksiannya terlalu unik dan pula terharu. Ada yang bercita-cita menjadi sarjana hukum, jadinya sarjana Ilmu Pendidikan, ada yang mau jadi dokter, gagal dokter lalu jadinya Sarja Hukum, dan ada pula yang ingin menjadi orang Hukum karena telah melihat, mendengar di TV, di cepos dan juga lingkungan sekitarnya, tingkat krimanilasih cukup tinggi dan kesadaran kriminalitas terhadap perempuan yang amat tinggi, pelanggaran HAM dimana-mana, maka merupakan panggilan bukan suatu kebetulan.

Para wisudawan dan wisudawati juga memiliki cita-cita yang cukup tinggi dan itu adalah manusia sadar yang perlu berimajinatif, tentang tata nilai dan tata hidup masyarakat intelektual. Sebab menjadi seorang sarjanawan, maka ia telah diakui intelektualitasnya oleh Negara dan Dunia. Siapapun tidak bisa meremehkan. Dalam refleksi santapan rohani oleh Pastor Djonga dan hal yang sama juga dipertegas oleh bapak Paskalis Kosay seorang mantan DPR RI. Menurutnya kita tidak saja bersandar pada apa yang kita belajar, tetapi bekalilah dengan perkembangan-perkembangan arus Duni yang menuntut IPTEK. Orang dari mana-mana datang dengan berbagai bekal, kreatifitas dan menguasai wilayah-wilayah komoditas lalu menghasilkan uang. Bahkan yang lain harus menjadi Paskalis-Paskalis yang lain, kompoten di bidang politik.

Saat Memberikan Wejangan Oleh Bapak Paskalis Kosay Mantan Anggota Legislatif DPR RI Dapil Papua.

Pada acara Syukur Wisudawan dan Wisudawati ini juga, telah hadir seluruh aktivis LSM dan pekerja HAM maupun para advokat di Tanah Papua, lebih khusus di kota Jayapura. Termasuk mama Yosepa, ibu Anum Direktur ALDP, ibu Yuli Direktur SKPKC dan sebagainya, untuk memberikan dukungan doa restu kepada para Wisudawan Wisudawati tetapi juga hidangan bersama, sebagai kawan dan teman.

@hj

No comments:

Post a Comment