Monday, April 26, 2021

JANGAN PERNAH LUPA DIRI DENGAN AMANAH DAN JANJI KARENA AKAN DITUNTUT OLEH RAKYAT INDONESIA

Pak Presiden RI yang terhormat, tidak terlepas dari apa yang menjadi steipmen bapak Presiden hari ini, saya dengan penuh kesadaran ingin menyampaikan bahwa jangan pernah melupakan diri oleh karena kontrak perjanjian investasi asing yang kian mempengaruhi konsistensi Indonesia dengan kemauan perang saraf atau perang dagang elite lain. 

Kami selaku rakyat berharap, kita tetap konsisten pada apa yang pernah janji kepada rakyat ini sebagai kewajiban pemimpin negara yang harus bertanggung jawab dan dipenuhi segala permintaan maupun tuntutan. Karena harus bahwa tanggungjawab itu adalah urusan dan kewajiban Negara.

Hari ini seluruh Rakyat Papua belum lupa dengan janji bapak presiden tentang dialog dan penyelesaian sengketa pelanggaran HAM berat di Tanah Papua berdasarkan HUMANIter low dan waktu sedang terus menerus bertanya-tanya, janji beliau itu kapan beliau merealisasikan?

Pak Presiden yang terhormat, memang kami selaku rakyat sekalian sadar bapak adalah orang terlalu sibuk, tetapi juga beliau punya luang waktu, peduli, dan penuh perhatian kepada negara-negara lain dalam upaya perdamaian dan pembentukan kontitusi-kontitusi negara-negara baru dan mendapat banyak kesempatan, penghargaan dan aplouse yang luar biasa di setiap meja hijau PBB terutama seperti kemerdekaan Palestina di 2019. 

Yang menjadi sorotan oleh kami sekalian selaku warga negara RI yang cintai ini adalah, di dalam rumah sendiri dari bapak begitu berjalan waktu hampir rapuh dan retak, tetapi sampai dengan hari ini bapak Presiden tidak mau diperhatikan dan warga tertelan korban semenjak 1962 sampai dengan kini 2021. Lalu, yang korban ini terdiri dari masyarakat spil, toko agama, guru, medis, buru bahkan TNI Polri dan TPNPB OPM, yang sesungguhnya aktor dan kepentingannya adalah pucuk pimpinan Negara (penguasa).

Kini negara sudah lupa diri dengan perlakuan ini dan melabeli orang dengan berbagai efek jeratan hukum yaitu: memenjarakan orang dengan Makar, KKSBl, dan Teroris, sementara dunia internasional tahu kebusukan ini. Sedangkan TPNPB OPM secara hukum internasional adalah mengakui gerakan kombatan bangsa Papua yang memperjuangkan cita-cita secara sistematis dan terstruktur.

Hari ini sayangnya seorang bintang yang tertembak mati oleh TPNPB OPM atau kerap disebut KKB adalah Kepala BIN Papua Brigjen Gusti Putu Danny Nugraha, SE Tewas mati Minggu 25 April 2021 18:40 WIB.


Nah sayangnya, apakah keluarga korban cukup relakan dengan pemberian penghargaan pangkat dari bintang I menjadi bintang II seperti yang disampaikan bapak Presiden? Sedangkan orangnya sudah almarhum ditengah kehidupan keluarga yang sesungguhnya banyak hal yang harus urus dan diselesaikan sebagai seorang bapak kepala keluarga.

Untuk keluarga yang di tinggalkan almarhumah Majen TNI Danny, SE tetap kuat dan dihiburkan oleh yang maha kuasa. Semoga semua amal baiknya berkenan Tuhan maha Kuasa.

Setiap TNI POLRI yang bertugas di Tanah Papua, dan siapapun sebagai masyarakat, buru, tani, nelayan dll yang menjadi serigala, ia tetap akan menimpa karma dimana takdir akan terjadi dimana saja dan kapan saja ketika giliran datang. Untuk itu kita tetap melaksanakan tugas sebagai amanah Tuhan, bukan dengan nafsu, gengsi dan arogansi.

Andaikan ini bisa didengar dan direspon baik oleh kita sekalian, saya membayangkan damai makna pancasilais me yang sungguh luar biasa dalam upaya tumbuh kembangnya patriotisme maupun nasionalisme bangsa dalam kebihinekaan Indonesia (Mat. 5:9 dan 1 Pet. 4:2-4).

Penulis Opini : Hetang J. Asso (Pralegal LBH Papua dan Folintir ELSHAM Papua)



No comments:

Post a Comment