Yohanes 9:1-12
![]() |
Foto Selfi di pondok seusai perayaan ibadah syukur 5 Februari 2022. |
By. H. Jhon Asso
Suasana 5 Februari adalah sesuatu yang luar biasa dan ajaib bagi masyarakat Kristen di Tanah Papua. Ada kebangkitan spirit rohani dan budaya suku bangsa dalam konteksnya masing-masing. Ada kekuatan, ada roh, ada kebebasan kemerdekaan dan keragaman kemajemukan suku bangsa dalam dalam Kristus Yesus.
Dalam sejarah peta dunia mengenai pulau Papua merupakan pulau hunian manusia hitam dan kanimbal. Daerah yang sulit menjangkau oleh manusia dalam pandangan kalimbalism. Pada tanggal 5 Februari adalah merupakan hari yang paling penting, bagi masyarakat Papua di Papua.
Seusai ibadah 5 Februari HUT PI di Tanah Papua yang ke 167 tahun 1855-2022, adalah dimana orang Papua melihat terang Injil dari tengah-tengah kehidupan kekuatan kuasa kegelapan (Ef. 5:8), semua orang, semua Dedominasi gereja bahkan agama di Tanah Papua hari ini lebih mengedepankan bicara iman dan sorga mati-matian. Berlomba untuk menyunatkan dan kristenisasi, sementara surga di bumi hancur-hancuran. Manakah amanat Agung dalam keteladanan Yesus dalam kitab suci Alkitab maupun nabi Muhammad dalam kitab suci Alquran?
Saya menyadari bahwa berhubungan dengan perayaan 5 Februari tidak ada berkaitan dengan agama Islam dan lainnya, tetapi juga menyadari akan kehadiran agama di tengah masyarakat Papua di tanah orang Papua, 5 Februari merupakan awal pintu masuk semua agama asing di Tanah orang Papua.
Kita semua masyarakat Papua menghargai dan menghormati kehadiran semua agama adalah membawa kabar sukacita, membawa kedamaian demi kebebasan perbudakan dan ketidak adilan. Nilai-nilai kemanusiaan, moralitas dan spritualitas yang sungguh.
Di Tanah orang Papua di Papua dirintis oleh Injil melalui penginjil Ottow dan Gesler, mereka menginjakkan kaki di Tanah orang Papua di Mansinam dengan nama Bapa (Allah), dalam nama Anak (Yesus) dan dalam nama Roh Kudus, merupakan ucapan pentabisan.
No comments:
Post a Comment